Senin, 05 Oktober 2009

[Geografi] RINGKASAN dari Catatan yang belum di highlight

DIBAWAH POSTINGAN INI ADA RINGKASANNYA BARBAR CEK TERLEBIH DAHULU, Cek Label Geografi

LINK DOWNLOAD GAMBAR


LINK DOWNLOAD .doc


Geografi

1. Pola persebaran tumbuhan dan hewan dipengaruhi oleh BIOSFER.
            1.1 Penyebab persebaran mahluk hidup tidak merata disebabkan oleh:
                        1.1.1. Iklim
                        1.1.2. Tanah
                        1.1.3. Topografi
                        1.1.4. Tindakan Manusia

                        Mnemonics (IT3)

- - -
                        1.1.1. Iklim
                                    Iklim panas atau dingin bedasarkan sinar Matahari

1.1.1.1. Matahari, merupakan faktor utama
penyebaran Flora.

                                                1.1.1.1.1. Garis Lintang, mempengaruhi iklim.

1.1.1.1.2. Garis Bujur, mempengaruhi pembagian waktu.

1.1.1.2. Pada akhir tahun, Bumi bagian selatan paling banyak mendapat sinar Matahari, sedangkan Bumi bagain utara paling sedikit mendpat sinar Matahari.

1.1.1.3. Pada awal tahun, Bumi bagian selatan lebih dingin, sedangkan Bumi bagian utara lebih panas.

1.1.2. Tanah
Bila sering terkena sinar Matahari berarti tanah lebih tebal, karena sinar Matahari mempercepat pelapukan.

1.1.2.1. Tropis, umumnya didominasi oleh tumbuhan berbatang besar dan tebal

1.1.2.2. Subtropis, umumnya tumbuhan berbatang kecil.


1.1.3. Topografi
Semakin tinggi dari laut tumbuhan semakin jarang dan semakin kecil, dan umumnya didominasi oleh tumbuhan bertipe rumput-rumputan.

1.1.4. Tindakan Manusia
Tindakan manusia juga berdampak bagi persebaran flora dan fauna. Contohnya: GLOBAL WARMING, dipicu oleh tindakan manusia.


2. Terdapat 2 jenis dalam pendekatan dalam proses penelitian Geografi, yaitu:

            2.1. Pendekatan Sejarah, lebih menekankan pada proses ekologis.

2.2. Pendekatan Ekologis, lebih menekankan pada hubungan antra organisme.

            Contoh:

2.1. Pendekatan Sejarah, meneliti tentang proses evolusi manusia di jaman Pleistosen dengan bantuan bukti fosil dan arsip-arsip para arkeolog serta teori-teori lainnya. Dalam pendekatan sejarah diperlukan dimensi waktu didalamnya.

2.2. Pendekatan Ekologis, meneliti interaksi antara mahluk hidup, misalnya melalui rantai makanan.

Contoh penggunaan kedua pendekatan ini, dapat diterapkan pada pola manusia jaman dahulu yang hidupnya sudah menetap serta hubungan timbal baliknya pada kehidupan mahluk hidup dan aspek-aspek lainnya.

            Manusia Jaman Dahulu:

1. Berpindah tempat atau manusia nomaden, hidup dengan cara berpindah-pindah tempat, dan makan dengan berburu dan memetik buah di hutan. Namun, setelah populasi buruan dan buah di hutan habis, mereka kemudian berpindah tempat mencari tepat tinggal baru yang masih memiliki sumber daya pangan.

2. Menetap atau manusia non-nomaden, mencari  makan dengan hasil yang mereka tanam di ladang. Dalam proses berladang pasti ada proses perubahan struktur tanah.


3. Ruang lingkup geografi:
 








           
            Mnemonics (HAL)

4. Indonesia Memiliki 2 jenis flora dan fauna asli, yaitu:
            4.1. Endemik Asia
            4.2. Endemik Australis

- - -
4.1. Endemik Asia yang jenisnya sama dengan flora, fauna yang ada di dataran Asia. Contohnya: harimau, gajah, bambu, hutan bakau. Ini semua dikarenakan pada saat jaman es Pulau Jawa, Sumatra, dan Kalimantan menyatu dengan dataran Asia.

4.2. Endemik Australis yang sifatnya sama dengan hewan-hewan di daerah Australia. Contohnya: burung cendrawasih, kangguru, ... . Ini semua dikarenakan pada saat jaman es pulau Bali, Sulawesi, dan Papua menyatu dengan benua Australia.

5. Klasifikasi Hutan Bedasarkan Tempat
5.1. Hutan Tropis
5.1.1. Terletak 10 LU - 10 LS.
5.1.2. Curah hujan 200-400 cm/tahun.
5.1.3. Hutan bertipe belantara.
5.1.4. Kerapatan antar pohon tinggi.
5.1.5. Terdapat di Indonesia, Amazon, dan Asia Tengah.

5.2. Hutan Musim
5.2.1. Kemarau dan hujan deras.
            5.2.2. Kemarau lebih panjang.
            5.2.3. Curah hujan 100-200 cm/tahun.
            5.2.4. Banyak vegetasi merangas.
            5.2.5. Terdapat di India dan Asia Tenggara.

            5.3. Hutan Konifer
5.3.1. Terletak di daerah bergaris lintang tinggi.
5.3.2. Terdapat di Kanada dan Siberia.

5.4. Sabana
5.4.1. Curah hujan tinggi.
5.4.2. Padang rumput dan semak belukar.
5.4.3. Terdapat di Afrika, India, NTB.

5.5. Stepa
            5.5.1. Wilayah peralihan dari basah ke kering.
            5.5.2. Padang rumput tanpa belukar.
            5.5.3. Biasanya terdapat di datarn tinggi.
            5.5.4. Terdapat di Rusia, Asia Timur, Asia Barat.

            5.6. Tundra
                        5.6.1. Padang rumput
                        5.6.2. Terdapat di daerah lintang tinggi.
                        5.6.3. Suhu dingin.
                        5.6.4. Jarang tumbuhan.

            5.7. Gurun
                        5.7.1. Iklim kering.
                        5.7.2. Curah hujan <25 cm/tahun.
                        5.7.3. Suhu 30 C - 35 C.
                        5.7.4. Terdapat di Asia, Afrika, Amerika, Australia.

            Mnemonics: (TMKSSTG - TeMeKSeSTeg - Temeksesteg)











6. Usaha Pelestarian Lingkungan
            6.1. Konservasi, pemanfaatan hutan secara bijaksana.
            6.2. Strategi Konservasi Sumber Daya Alam

6.2.1. Perlindungan proses dan sistem penyangga kehidupan yang pentingbagi manusia dan pembagunan kesejahteraan masyarakat.

6.2.2. Pengawetan plasma nutfah.

6.2.3. Pelestarian dan gejala keseimbangan pemanfaatan spesies, genetika, dan ekosistem.

6.3. Tujuan Usaha Pelestarian Lingkungan
            6.3.1. Melindungi wilayah sistem penyangga kehidupan.
            6.3.2. Melindungi lansekap ekologi.
            6.3.3. Melindungi tempat-tempat penting.
            6.3.4. Melindungi faktor-faktor lingkungan yang berpengaruh.

6.4. Bentuknya

6.4.1. Suaka Margasatwa, pembinaan langsung terhadap habitat, melindungi hewan.

6.4.2. Cagar Alam, pembinaan terhadap ekosistem, melindugi tumbuhan.

6.5. Hukum yang berlaku
            6.5.1. UU no.5 Tahun 1967, mengenai kehutanan.

            6.5.2. UU no.4 Tahun 1982, mengenai pengolahan lingkungan hidup.

6.5.3. UU no.23 Tahun 1997, mengenai pengelolaan lingkungan hidup.










7. Persebaran fauna di dunia sebagai berikut:
7.1. Paleartik
            7.1.1. Daerahnya: Eropa, Jepang, Mediteranian.
            7.1.2. Hewannya: Panda, Rusa, Beruang Kutub.
7.2. Ethiopian
            7.2.1. Daerahnya: Seluruh benua Afrika + Madagaskar.
            7.2.2. Hewannya: Gajah, Badak, Kuda Nil, Zebra.
7.3. Oriental
            7.3.1. Daerahnya: Asia Selatan, Asia Tenggara.
            7.3.2. Hewannya: Harimau, Gajah.
7.4. Australia
            7.4.1. Daerahnya: Australia, Selandia Baru, Papua.
            7.4.2. Hewannya: Kangguru, Kus-kus.
7.5. Neartik
            7.5.1. Daerahnya: Amerika Utara, Greenland, Meksiko.
            7.5.2. Hewannya: Bison, Caribouw, Salamander.
7.6. Neotropik
7.6.1. Daerahnya:   Mexico Selatan, Amerika Tengah, Amerika Selatan.
            7.6.2. Hewannya: Piranha, Anakonda.

Mnemonics: (PEOANN - PEOANaN - Peoanan)

Menurut Thomas Robert Malthus, pertumbuhan penduduk menurut deret geometris sedangakan pertumbuhan pangan menurut deret aritmatis.
Penduduk
1
2
4
8
16
32
64
Pangan
1
2
3
4
5
6
7













8. Faktor-faktor Yang Menyebabkan Kerusakan Hewan dan Tumbuhan.
            8.1. Pengaruh Evolusi
                        8.1.1. Perubahan
                        8.1.2. Penyimpangan
            8.2. Seleksi Alam
                        8.2.1. Faktor Alam
                        8.2.2. Faktor Lingkungan
            8.3. Adaptasi Lingkungan
                        Mahluk Hidup - Penyesuaian - Lingkungan
            8.4. Aktifitas Manusia
                        8.4.1. Deforestasi, penggundulan hutan
                        8.4.2. Peralihan Fungsi, permukiman, kebun, lapangan golf.
            8.5. Bencana Alam
                        8.5.1. Banjir
                        8.5.2. Longsor
                        8.5.3. Letusan gunung berapi

Geografi

Antropogeografi

1. Jenis-jenis kota, bedasarkan jumlah penduduk.
            1.1. Kota Kecil                      = 100.000 jiwa.
            1.2. Kota Sedang                 = 500.000 - 1.000.000 jiwa.
            1.3. Kota Besar                     = 1.000.000 - 5.000.000 jiwa.
            1.4. Kota Metropolitan       = 5.000.000 - 10.000.000 jiwa.
            1.5. Kota Megapolitan                   = 10.000.000< jiwa.

Penduduk adalah sekelompok orang yang tinggal pada suatu tempat tertentu dalam waktu tertentu.












2. Antroposfer, lingkungan sosial dan fisik tempat berlangsungnya aktifitas manusia.
            Faktor-faktor kependudukan:
            2.1. Jumlah
            2.2. Pertumbuhan
            2.3. Komposisi
            2.4. Kepadatan
            2.5. Mobilitas

          Mnemonic: (JPKKM - JPKaKaeM - Jpkakaem)

3. Cara perhitungan jumlah penduduk.
3.1. Sensus De-Facto, pencacahan terhadap setiap penduduk yang berada di suatu tempat ketika sensus diadakan.

3.2. Sensus De-Jure, perhitungan penduduk yang benar-benar bertempat tinggal di wilayah tempat diadakannya sensus.

4. Survei Penduduk.
            Jumlah dan komposisi penduduk - pencacahan - dalam 1 negara - sampel.

5. Registrasi.
Sumber data kependudukan catatan penting - warga negara - kelahiran, kematian, perkawinan dalam kelurahan.

6. Komposisi Penduduk
            6.1. Diagram
                        6.1.1. Garis
                                    6.1.1.1. Diagram Garis Sederhana
                                    6.1.1.2. Diagram Garis Majemuk
                        6.1.2. Batang
                        6.1.3. Lingkaran
            6.2. Piramida
                        6.2.1. Muda
                        6.2.2. Stasioner
                        6.3.3. Tua





7. Pertumbuhan Penduduk
7.1. Perubahan jumlah penduduk
            7.1.1. Kelahiran
            7.1.2. Kematian
            7.1.3. Perpindahan Penduduk
                        7.1.3.1. Imigrasi, penduduk masuk kenegaraan.
                        7.1.3.2. Emegrasi, penduduk keluar kenegaraan.
7.2. Yang mempengaruhi pertumbuhan.
            7.2.1. IPTEK, faktor kesehatan.
            7.2.2. Tidak adanya perang.
            7.2.3. Pendidikan, faktor pemanfaatan lingkungan.
7.3. Periode pertumbuhan penduduk suatu negara.
            7.3.1 Periode 1, statis.
                        7.3.1.1. Pertumbuhan penduduk lambat.
                        7.3.1.2. Kelahiran rendah.
                        7.3.1.3. Kematian rendah.
            7.3.2. Periode 2, pertumbuhan cepat.
                        7.3.2.1. Pertumbuhan penduduk cepat.
                        7.3.2.2. Kematian mulai turun.
                        7.3.2.3. Kelahiran mulai naik.
            7.3.3. Periode 3, pertumbuhan menurun.
                        7.3.3.1. Pertumbuhan penduduk mulai menurun.
                        7.3.3.2. Kematian stabil, tingkat rendah.
                        7.3.3.3. Kelahiran menurun, pembatasan.
            7.3.4. Periode 4, stationer.
                        7.3.4.1. Kematian Stabil.
                        7.3.4.2. Kelahiran Menurun.
                        7.3.4.3. Pertumbuhan penduduk rendah.
           
8. Kualitas Penduduk
            8.1. Pendidikan
                        8.1.1. Buta Huruf
                        8.1.2. Melek Huruf
                                    8.1.2.1. Tidak Sekolah
                                    8.1.2.2. Tidak tamat SD
                                    8.1.2.3. Tidak tamat SMP
                                    8.1.2.4. Tidak tamat SMA
                                    8.1.2.5. Tidak tamat Akademi
                       
Manfaat, untuk kemajuan SDM dan tingkat penggunaan IPTEK di Indonesia.

8.1.3. Tingkat pendidikan di Indonesia rendah karena:
            8.1.3.1. Kesadaran masyarakat rendah.
            8.1.3.2. Pendapatan rendah.
            8.1.3.3. Sarana pendidikan tidak merata.
8.2. Tingkat kesehatan.
            8.2.1. Dipengaruhi oleh:
                        8.2.1.1. Pola Makan
                        8.2.1.2. Pola Lingkungan
                        8.2.1.3. Pola Kesehatan
                        8.2.1.4. Tenaga Medis
            8.2.2. Tinggi rendahnya kesehatan, diketahui melalui:
                        8.2.2.1. Tinggi-rendahnya angka kematian.
                        8.2.2.2. Angka kematian bayi.
                        8.2.2.3. Umur harapan hidup.
            8.2.3. Langkah yang diambil pemerintah
                        8.2.3.1. Tingkat kesehatan di tinggikan.
                        8.2.3.2. Meningkatkan tenaga medis.
                        8.2.3.3. Penyuluhan kesehatan.
                        8.2.3.4. Imunisasi masal.
                        8.2.3.5. Posyandu.
8.3. Mata pencaharian
            8.3.1. Kebutuhan ekonomi dan sosial.
                        8.3.1.1. Fiskal
                        8.3.1.2. Moneter
                        8.3.1.3. Investasi
                        8.3.1.4. KB
            8.3.2. Kebutuhan sektor produksi.
                        8.3.2.1. Perluasan tenaga kerja.
                        8.3.2.2. Peningkatan produksi
            8.3.4. Kebutuhan regional
                        Transmigrasi - Tenaga Kerja - Daerah yang Membutuhkan.
            8.3.5. Kebutuhan khusus
                        Padat karya, contohnya: pembuatan bendungan.